REKOGNISI PENGEMBALIAN MATERIAL DALAM HUBUNGAN ASMARA PRANIKAH

Fira Khairunnisa Simamora

Abstract


Abstrak - Rekognisi Pengembalian Material dalam Hubungan Asmara Pranikah

Tujuan Utama - Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena penuntutan pengembalian material dalam hubungan asmara pra-nikah yang telah kandas.

Metode – Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah empat orang yang mengalami penuntutan material pascaputus.

Temuan Utama – Entitas asmara yang bersifat sementara hanya menghasilkan kebahagiaan semu akibat dari gaya akuntabIlitas akuntansi komersial. Penuntutan atas pengembalian materi setelah putus mungkin dapat dilakukan pada individu tertentu, tapi tidak dengan kenangan yang telah dijalani bersamanya. Dinamika hubungan interpersonal memberikan pemahaman yang lebih utuh tentang kompleksitas tuntutan pengembalian uang pasca perpisahan.

Implikasi Teori dan Kebijakan – Dalam sudut pandang akuntansi, fenomena penuntutan pengembalian tidak dapat dianggap sebagai utang, melainkan hibah. Pandangan ini disebabkan komponen yang tidak lengkap untuk dapat dikatakan sebagai utang seperti termin, nominal, perjanjian, dan pihak yang menyetujui.

Kebaruan Penelitian – Penelitian ini mengangkat fenomena penuntutan pengembalian material dari hubungan pacarana yang telah kandas.

 

Abstract - Recognising Material Returns in Pre-Marital Relationships

Main Purpose - This research aims to understand the phenomenon of claiming material returns in pre-marital romantic relationships that have fallen apart.

Method - The research uses a qualitative descriptive method. The informants of this study were four people who experienced post-breakup material repayment.

Main Findings - Temporary romantic entities only produce pseudo-happiness due to the accountability style of commercial accounting. Prosecuting material returns after a breakup may be possible for specific individuals but not for the memories that have been shared with them. The dynamics of interpersonal relationships provide a fuller understanding of the complexities of post-breakup refund demands.

Theory and Practical Implications - From an accounting point of view, claiming returns cannot be considered a debt but a grant. This view is due to incomplete components to be considered as debt such as term, nominal, agreement, and consenting party.

Novelty - This research raises the phenomenon of demanding material returns from a relationship that has run aground.


Keywords


asmara; hibah; sukarela; utang



DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jamal.2023.14.3.36

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Fira Khairunnisa Simamora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.