AKUNTABILITAS PERPULUHAN GEREJA

Agustina Christina Patty, Gugus Irianto

Abstract


Abstract: The church tithe accountability. The purpose of this research is to seek the meaning of perpuluhan accountability by GPM Bethel Allang congregation. This research use Husserl’s transcendental phenomenology. The finding of this research is the existence of eight sense accountability dimension by congregation of GPM Bethel Allang, that is: perpuluhan accountability perpuluhan as belong to God, perpuluhan accountability as sign of confession, perpuluhan accountability as care and humble, perpuluha.

Abstrak: Akuntabilitas Perpuluhan Gereja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari makna akuntabilitas perpuluhan oleh jemaat GPM Bethel Allang. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi transendental Husserl. Hasil analisis menemukan adanya delapan dimensi pemaknaan akuntabilitas oleh jemaat GPM BETHEL Allang yaitu: akuntabilitas perpuluhan sebagai milik Tuhan, akuntabilitas perpuluhan sebagai tanda pengakuan, akuntabilitas perpuluhan sebagai tanda kasih dan kemurahan hati, akuntabilitas perpuluhan sebagai tanda iman dan kepercayaan, akuntabilitas perpuluhan sebagai tanggung jawab diri terhadap gereja, akuntabilitas perpuluhan sebagai tanggung jawab sosial terhadap orang-orang yang membutuhkan. Hasilnya, realita perpuluhan yang terjadi di jemaat GPM BETHEL Allang dipenuhi dengan berbagai persepsi yang melekat pada pemikiran anggota jemaat.


Keywords


akuntabilitas perpuluhan; fenomenologi transendental husserl; milik tuhan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2013.08.7191

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2013 Agustina Christina Patty, Gugus Irianto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.