STORY OF BRIDE PRICE: SEBUAH KRITIK ATAS FENOMENA UANG PANAIK SUKU MAKASSAR
Abstract
Abstrak: Story of Bride Price: Sebuah Kritik atas Fenomena Uang Panaik Suku Makassar. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengkritisi budaya penetapan harga uang panaik atau uang belanja sebagai salah satu budaya adat perkawinan suku Makassar. Semakin tinggi status sosial calon mempelai wanita, akan semakin tinggi pula nilai uang panaik yang diminta pihak keluarganya. Tulisan ini mengupas fenomena uang panaik, dan mengkritisinya dengan konsep walimah yang disyariatkan oleh agama Islam. Untuk mendapatkan gambaran yang utuh, digunakan metode etnografi kritis. Makalah ini menemukan bahwa penetapan harga uang panaik melampaui konsep Islami dan karenanya, adat ini perlu berpotret pada syariat walimah Syar’i yang memudahkan resepsi perkawinan.
Abstract: Story of Bride Price: Sebuah Kritik atas Fenomena Uang Panaik Suku Makassar. This study is aimed to criticize the culture of bride pricing (uang panaik) or spending money as one of the indigenous culture tribal marriage Makassar. The higher the social status of the bride, the higher the value of uang panaik that is requested by the family. The research also examined the phenomenon of uang panaik, and criticized it with the concept of walimah as prescribed by Islam. To get a complete picture, critical ethnography was employed as method. The results found that the bride pricing (uang panaik) is beyond the Islamic concept and therefore this custom should reflect on walimah Syar'i law for wedding.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.18202/jamal.2015.04.6007
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Syarifuddin, Ratna Ayu Damayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.